Selasa, 16 Desember 2014

Dan inilah yang terjadi (: _-

Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.. itulah ungkapan yang sering kita dengar. Tapi bagiku, ibu akan menjadi orang yang paling sempurna dalam hidupku. 
Setiap orang pasti memiliki kebanggan tersendiri pada ibu nya. begitupun aku. aku begitu bangga dan mencintainya. 
Dulu, aku sempat membenci sikap ibuku namun aku menyesali semua itu.. 
Ketika itu ibu ku memutuskan untuk pergi keluar Negeri. aku berfikir bahwa ibuku memang sengaja meninggalkan aku dan bapak, kala itu aku duduk di bangku taman kanak-kanak. aku tidak mengerti apa yang terjadi antara ibu dan bapakku. 
beberapa tahun lamanya kuhabiskan waktu bersama bapak. hal ini menjadikan aku dan bapak sangat dekat.

Tibalah saat ibu ku harus pulang karena kontraknya habis, di satu sisi aku senang namun di sisi lain aku merasa asing dengan ibuku sendiri. mungkin karena sudah lama kami tidak bertatap muka. Ketika itu, aku sangat menginginkan ibuku pergi lagi keluar negeri karena rasa asing ku padanya. Namun ada satu waktu yang membuat ku tersadar, bahwa ibuku pergi keluar negri pun untuk aku. Aku merasakan pilu ketika mendengar cerita ibuku yang harus menggendong seorang nenek dengan berat 110 kg. rasanya sakit sangat sakit. bukan hanya itu, ibuku pun harus merelakan hari liburnya untuk mencari uang tambahan dengan menyapu halaman orang lain. karena berapapun uang yang ibu kirimkan pada bapak ku pasti habis tak tersisa. entahlah aku tak mengerti dan tak tahu uang sebanyak itu dipergunakan untuk apa oleh bapakku.. rasa cinta ku pada ibu mulai tumbuh, semakin lama semakin mekar.
aku menyesal karena dulu mengharapkan ibuku kembali pergi kesana, saat ini dan sampai kapanpun aku tak akan pernah membiarkan ibuku pergi jauh dan meninggalkan ku lagi.

tak kupungkiri, aku juga menyayangi bapakku, namun aku seringkali tak faham dengan jalan fikiran bapakku itu. ia tak mau bekerja sama sekali, ia selalu mengandalkan ibuku bahkan hanya untuk sesuap nasi. bukan.. bukan aku ingin menyebarkan aib ini. namun, aku tak tahan dengan perlakuan keluarga bapak yang selalu menyalahkan ibuku. ibuku yang banting tulang untuk keluarga pun mereka salahkan. Apalagi jika ibuku hanya mengurusi aku saja pasti akan menjadi bulan bulanan keluarga bapakku..

Saat ini ibu dan bapakku sudah berpisah, mereka memutuskan berpisah. Aku tidak terkejut, karena rencana itu sudah lama mereka katakan padaku. Andai mereka tetap bersama, aku tak tega melihat ibuku yang harus banting tulang membiayai aku dan bapak hanya seorang diri. Dan bapakku juga sering sakit sakitan sehingga harus terus berobat.. Bayangkan saja bapakku sering sakit bahkan sebelum ibu dan bapakku menikah dan satu lagi sejak TK sampai aku SMA semua biaya sekolahku di tanggung oleh ibuku. Ibu ku sangat hebat bukan?
Tapi aku pun merasakan sedih melihat perpisahan ini. Aku tidak tega melihat bapak harus berjuang sendiri. Bapak juga saat ini harus tinggal sendiri. Mudah mudahan saja bapak selalu diberikan kesehatan. Namun, aku tidak tahu apa yang sudah bapak ceritakan terhadap keluarganya sehingga keluarga bapak sikapnya saat ini padaku berbeda. Tidak seperti dulu.rasanya menyedihkan karena hal itu benar benar terjadi. Rifki, Farhan dan yang lainnya yang biasanya mereka sangat ramah. Sekarang mereka cetus terhadapku.. Aku rasa ini bukan hanya perasaan ku saja. Karena ini nyata sangat nyata.
Hanya satu harapanku saat ini, meskipun ibu dan bapakku berpisah aku hanya ingin keluarga ibu dan bapakku tetap rukun. Tak ada permusuhan. aku sungguh berharap hal itu, karena ketika aku dekat dengan keluarga Rifki rasanya ada kehangatan disana. Apalagi ketika sharing dengan umu Rifki. Aku masih mensyukuri karena adik adik rifki yang lain masih memberikan ku kehangatan. Nida, zahra dan hilwa. Mereka masih sering menyapaku. Walaupun terkadang aku merasa kaku. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar